Selasa, 06 Mei 2025

Sejarah Resmi Perguruan IKSPI Kera Sakti

1. Pendahuluan
Perguruan IKSPI Kera Sakti (Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia Kera Sakti) merupakan salah satu perguruan pencak silat terkemuka di Indonesia yang lahir dari semangat pelestarian seni bela diri warisan bangsa, serta pembentukan karakter generasi muda yang tangguh, berakhlak, dan berwawasan kebangsaan. Perguruan ini berpusat di Kota Madiun, Jawa Timur, dan telah berkembang pesat baik di tingkat nasional maupun internasional.

2. Latar Belakang dan Pendiri
Pendiri perguruan ini adalah Raden Totong Kiemdarto, seorang tokoh beladiri yang lahir pada 20 Oktober 1953 di Madiun. Beliau berasal dari keluarga bangsawan Jawa dan sejak usia muda telah mendalami berbagai ilmu bela diri tradisional Nusantara, termasuk pencak silat, kungfu, tenaga dalam, qontak, dan yoga.

Motivasi beliau dalam mendirikan IKSPI Kera Sakti adalah untuk menyebarluaskan ajaran silat yang tidak hanya menitikberatkan pada kekuatan fisik, tetapi juga pembinaan moral, spiritual, dan rasa nasionalisme.

3. Tanggal dan Tempat Berdiri
Perguruan IKSPI Kera Sakti secara resmi didirikan pada tanggal 15 Januari 1980, berlokasi di Jl. Merpati No. 45, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur. Sebelumnya, kegiatan pengajaran silat telah dimulai sejak tahun 1970-an secara informal, melalui latihan-latihan tertutup yang diberikan langsung oleh Raden Totong kepada murid-murid terpilih.

4. Filosofi dan Identitas Perguruan
Nama "Kera Sakti" dipilih karena jurus-jurus utama perguruan ini terinspirasi dari kelincahan dan kecerdikan gerakan kera. Hal ini mencerminkan nilai-nilai fleksibilitas, kekuatan, dan strategi dalam menghadapi berbagai situasi. Identitas visual perguruan menggunakan simbol kera dan senjata toya sebagai lambang keteguhan, kecerdasan, dan ketangkasan. Filosofi dasar perguruan menekankan pada tiga aspek utama:
Jasmani: Kekuatan fisik, teknik bela diri, dan daya tahan tubuh.
Rohani: Ketulusan, keyakinan, dan nilai spiritual.
Moralitas: Akhlak mulia, disiplin, dan sikap kesatria.

5. Sistem Latihan dan Tingkatan
IKSPI Kera Sakti memiliki jenjang latihan yang sistematis, dengan materi pembelajaran meliputi teknik dasar, jurus-jurus inti, pengembangan tenaga dalam, hingga filosofi hidup seorang pendekar. Adapun tingkatan sabuk dalam perguruan ini antara lain:

a. Dasar I (Sabuk Hitam)
b. Dasar II (Sabuk Kuning)
c. Warga I (Sabuk Biru)
d. Warga II (Sabuk Merah)
e. Warga III (Sabuk Merah Strip Emas)

Setiap jenjang diikuti dengan masa pelatihan, ujian evaluasi, serta pembinaan karakter dan kedisiplinan.

6. Perkembangan dan Penyebaran
Sejak awal berdiri, IKSPI Kera Sakti menunjukkan perkembangan yang signifikan. Murid-murid generasi awal mulai menyebarkan ajaran perguruan ke berbagai wilayah, termasuk lembaga pendidikan dan instansi militer. Dalam waktu singkat, IKSPI Kera Sakti hadir di seluruh provinsi di Indonesia dan telah memiliki cabang di beberapa negara seperti:

a. Malaysia
b. Brunei Darussalam
c. Timor Leste
d. Korea Selatan
e. Belanda
f. Hong Kong
g. Australia

Perguruan ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, pengkaderan, dan pertandingan nasional hingga internasional.

7. Kepemimpinan dan Organisasi
Sejak wafatnya Raden Totong Kiemdarto pada 24 Desember 1997, estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh murid-murid utama beliau. Saat ini, tampuk kepemimpinan dipegang oleh Drs. Bambang Sunarja, M.A., yang merupakan salah satu murid senior pendiri perguruan.

8. Pemindahan Makam Pendiri
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan tertinggi kepada sang pendiri, makam Raden Totong Kiemdarto yang semula berada di TPU Sobrah Moyo, Nambangan Lor, dipindahkan ke area Padepokan Pusat IKSPI Kera Sakti pada 19 Oktober 2022. Pemindahan ini bertujuan agar para pendekar dari seluruh penjuru dapat lebih mudah berziarah dan mengenang jasa besar beliau.

9. Nilai-Nilai Dasar dan Sumpah Pendekar
Setiap anggota IKSPI Kera Sakti diwajibkan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur perguruan, yaitu:

a. Kesetiaan terhadap negara dan Pancasila
b. Penghormatan terhadap guru, orang tua, dan sesama
c. Kedisiplinan dan tanggung jawab
d. Persaudaraan tanpa membedakan suku, agama, dan ras
e. Penggunaan ilmu silat hanya untuk membela kebenaran

10. Penutup
IKSPI Kera Sakti adalah lebih dari sekadar perguruan bela diri. Ia adalah wadah pembentukan karakter, pembinaan spiritual, dan pemersatu generasi muda. Warisan ajaran Raden Totong Kiemdarto akan terus hidup di hati para pendekar yang menjunjung tinggi kehormatan, persaudaraan, dan cinta tanah air.

Back to Top